Edited by Rima |
Pernah nggak satu kali ngerasa 'Gila ya, Tuhan itu bikin nggak habis pikir sama nikmat-Nya' atau 'Kok, planning atau rencana yang gue susun sedemikian rupa nggak ada apa-apanya sama yang dikasih sama Tuhan?'.
Pernah nggak?
Sejujurnya dulu gue bukanlah hamba Allah yang berpikir Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Selama hidup ini gue terlalu dibutakan dengan pemahaman 'Segala sesuatu yang kita dapatkan/raih ya berasal dari usaha yang kita tempuh bukan campur tangan dari siapapun'. Kata 'siapapun' ini meskipun nggak gue sebutkan secara gamblang, tapi stupidly I can say that I'm mention our The Creator in that thought. Naudzubillah.
Karena selama itu (SD-SMA) yang gue dapatkan hal-hal yang bertentangan dengan gue inginkan. Selama itu gue ngerasa pengen nyerah aja sama hidup, pikiran kekanakan yang selama belasan tahun gue sengaja telen sendiri.
Kemudian gue ketemu titik perubahan hidup--bukan dalam konteks hijrah yang akhir-akhir ini marak dilakuin artis--tapi menyangkut my youth perspective and experience go to changing to be better, melalui Quarter Life of Crisis.
Segala do'a yang selama ini gue ucapkan dengan keyakinan atau sekedar ada di jurnal gue, perlahan dikabulkan satu persatu.
Bahkan do'a-do'a yang gue pikir ngga mungkin terkabulkan, karena mungkin Dia punya rencana yang lebih baik dari apa yang gue susun, mulai terwujud. Sampai bikin gue ngerasa malu sendiri sama Sang Pencipta, karena rasanya ibadah gue biasa aja tapi kok nikmatnya gak habis-habis? Sampai gue yang awalnya suka cari quotes yang dibuat manusia, kaya Emma Watson, BJ Habibie, Bill Gates sampai Maudy Ayunda, mulai berubah dengan cari ayat yang langsung turun dari Allah SWT sendiri, bukan ciptaannya. Sampai tibalah di satu surat yang menjawab keheranan gue selama ini,
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra:70)
Satu jawaban yang selama ini pengen gue cari akhirnya terjawabkan. Bahwa Allah SWT sebenernya memuliakan seluruh manusia dan memberi rezeki melebihi yang dibayangkan.
Saat ini pukul 2.58 WIB hari Rabu saat gue nulis ini. Masih mikir betapa Allah itu baik banget, Allah itu ngertiin gue dan denger setiap do'a yang bahkan do'anya itu udah gua lupain. Bahkan kalau dipikir, banyak hal yang bisa kita dapatkan/raih, tapi kalau kita balik ke tiga tahun kebelakang, mungkin kita nggak bakalan kepikiran hal-hal yang kita terwujud saat ini.
Image from Canva |
Terakhir, gue cuma mau ngingetin bahwa belajar iklas atas yang udah Allah kasih dan tetap berusaha melakukan apapun untuk segala sesuatunya adalah cara terbaik untuk menjalani hidup tanpa penyakit yang namanya kufur nikmat. Mau itu perihal rezeki, jodoh, kesehatan, pendidikan atau bahkan persoalan 'Besok bisa makan atau ngga, ya?'
With Love,
Rima Solihat
0 Comments
Show your respect with give me comment, please