Gelombang Rasa
Karya Rima Solihat
Ku kira
Ketidaktahuan ku akan rasa itu menyenangkan
Akan sulur berliuk-liuk rumit ke sebuah nama itu masih bisa diabaikan
Masih bisa kuhindari
Karena keangkuhanku akan keberanian untuk menantang perasaan pada satu nama
Menyelubungi ketakutan akan jatuh cinta lagi
Kemudian berakhir dengan kehilangan
Sendiran lagi
Menangis lagi
Dan berharap dengan kesadaran penuh kebodohan
Akan cinta-cinta melodrama Romeo-Juliet
Yang hanya akan ku temukan dalam barisan narasi film, buku penuh romantisme dan lagu-lagu cinta
Ah
Ku termakan keangkuhan rupanya
Yakin hidup tak mengapa tak berperasa
Mati diam-diam tanpa takut seseorang mengenang siang-malam
Kemudian sekarang di pojokkan akan perbedaan
Orang-orang memiliki cintanya
Tahu betul siapa yang menjadi alasan mereka bahagia, berdamai dan hidup
Sedangkan aku hanya Si Gelombang yang meliuk-liuk dalam radar rumit yang kuciptakan sendiri hari kemarin
Ah
Rupanya aku tertinggal
Seharusnya ku biarkan hatiku memilih sekali lagi, lagi dan lagi hingga bertemu Sang Fajar
Alih-alih ku masukkan ke dalam kotak hitam nan berdebu di pojokkan kamar
Terasingi
Hingga saat kubuka kotak itu hatiku berteriak ketakutan
Tak mengenal lagi siapa dirinya dan tak mengenal lagi siapa yang berani-beraninya menghancurkannya terakhir kali
Luka-lukanya telah hilang sepenuhnya
Membekas kehitaman
Cukup menakutkan untuk hanya sekedar ku sentuh kembali
Kini aku bimbang
Antara kubiarkan pergi mencari pelabuhan terakhirnya
Atau mungkin ku simpan kembali dengan beralasan, 'Aku memang belum siap untuk jatuh cinta'
Bagaimana?
Haruskah ku biarkan atau ku simpan kembali?
Gelombang-gelombang itu semakin meliuk-liuk dalam satu titik
Tak tahu apa yang ia inginkan
Membenci akan perbedaan akan dirinya dan yang lain karena sebuah rasa yang tak lagi dimilikinya
Ritme itu menjemukkan hingga membatu
Si Gelombang tetaplah Si Gelombang yang kebingungan akan dirinya sendiri
Menjerumuskan dirinya akan ketidakpastian
Menjauhkan dirinya akan kebahagiaan
Membangkitkan drama-drama baru di dalamnya
Bukan untuk bahagia ataupun menerima tragedi
Namun hanya berakhir dalam kebingungannya sendiri
TANGERANG SELATAN
19 Oktober 2019
0 Comments
Show your respect with give me comment, please