Berteman Dengan Angin
Karya Rima Solihat
Saat cakrawala terlihat di ujung sana
Ketika seseorang tak terlihat berteriak kencang memanggilku bodoh
Hey bodoh! Hey bodoh! Siapa yang berteman denganmu bodoh!
Dasar kau bodoh! Tak berguna! Dungu! Tolol!
Dia memanggilku dikala kami hanya sendirian
Dinding langit yang terlihat menggelap mengusir cahaya keemasan oranye senja yang memabukkan
Tergantikan dengan sendu sedan yang memilukan
Sedangkan aku yang terlentang diantara bibir pantai dan air laut sendirian
Menangisi diri yang berteman dengan angin yang membingungkan
Berusaha menyamakan level agar mencapai kesetaraan
Mengenyahkan keadaan yang menyedihkan
Berusaha untuk menjadi budak
Hanya untuk duduk di singgasana pemeran drama hidup terbaik
Yang kemudian berakhir menangisi hari ini dengan tangisan seperti hari-hari sebelumnya
Untuk skenario-skenario terbaik yang ku ciptakan sendiri
Siapa sebenarnya yang berteman dengan ku? Aku tak tahu
Siapa sebenarnya yang menerimaku? Aku tidak tahu
Tak tahu! Tak tahu! Tak tahu!
Lalu siapa sebenarnya aku ini?
Si bodoh yang berusaha menjadi angsa emas?
Atau si bodoh yang berusaha menjadi lebih bodoh?
Tolol kau! Jelas-jelas kau berteman dengan angin!
Teriaknya lagi dalam diri
Diam kau! Aku balik berteriak
Siapa yang kau sebut bodoh?
Kau! Jawabnya dari pojok ruangan gelap itu
Aku hanya terdiam dengan sesekali tertawa untuk menetawakan kami berdua
Ya aku memang berteman dengan angin
Berada di keramaian yang menyesakkan namun tidak tahu siapa temanku
Berusaha untuk menjadi bintang dikala semua pasang mata tahu bahwa aku hanyalah rembulan
Berharap diterima namun nyatanya berusaha untuk menyamakan keadaan
Hey, aku memang bodoh!
Mau apa kau setelah tahu aku bodoh?
TANGERANG SELATAN
20 Oktober 2019
0 Comments
Show your respect with give me comment, please