Produktif Dipagi Buta

Finally, akhirnya gue nyerah buat tidur setelah hampir satu jam lebih gue tiduran sambil mikirin hal-hal yang selalu nyantol di kepala. Aneh sih kenapa gue punya masalah sama tidur, seolah tidur itu jadi salah satu masalah yang rutin harus gue hadepin setiap harinya. Gak percaya? Cuss, tanya sohib se-kostsan gue. Mereka itu selalu menjadi korban ritual yang selalu gue lakuin supaya bisa tidur pules, yakni dengan membuat temen gue keganggu tidurnya. Hmm... i don't know the feelings of them, but think it was a joke. Maybe that is so distrurbing, but always make me a sleep. Sorry. :*

Dan pernah sampai tiga hari gue nggak bisa tidur. Saat itu otak gue penuh banget sama hal-hal yang sejujurnya udah gue lupa apaan, seolah-olah selama itu otak gue gak berhenti untuk mikirinnya. Someone tell me about my problem? Can you be a problem solver? Did you? Sampai pernah beberapa malam gue laluin dengan cara ngiket kepala gue dengan kerudung. Dan itu sukses bikin emak gue di Bogor marah-marah saat di telepon dan bilang itu gak sehat dan baik. Oke, she is right.

Nah, jadi apa dong yang biasanya gue lakuin saat insomnia ini menjelma menjadi waktu produktif untuk gue melakukan sesuatu yang berguna? Biasanya, kalo ada PR gua kerjain. Kalo ada buku yang pengen banget nget nget gue baca yaa baca. Atau secara tiba-tiba ada serangkaian kata--narasi atau puisi--yang terlintas di otak gue, gue tulis atau ketik. Pokoknya isiin waktu itu sebaik mungkin dengan cara yang positif pula deh.

Kayak sekarang ini, tiba-tiba jam 12 tadi gue kepengen banget ngeluncurin cerita gue di Wattpad, dan dijamin gue gak bisa tidur kalo belum merealisasikan hal tersebut--atau kalo bisa, ide atau keinginan itu pasti ilang.

And there it is, my little story "Remember You!"
https://www.wattpad.com/user/RimaSolihat
Cover Novel Remember You!
Gue gak akan kasih penjelasan sinopsis dari cerita ini di sini, so you can see here. Atau kalian bisa kepo-kepoin gue on social media or comments below. But, i would to tell you eighty percent of this story was real happens to me. And i won't tell.

Jadi sejak jam dua belas gue sibuk utak-atik Wattpad, masukin cover, menganalisis tulisan gue and let the story to fly on internet into hands of readers, you too. And then, I hope the readers will enjoy and be happy when reading it. Primarily, give positive and teach without experience directly. Aamiin. Tapi mungkin para pembaca sadari, gue bukan seorang penulis profesional yang sudah memiliki jam terbang di dunia kepenulisan yang luas ini. I'm a amateur. Jadi mungkin kesalahan-kesalahan itu pasti ditemukan di cerita gue. Oke?

Sedikit memberi wejangan buat kalian yang mengalami kondisi serupa, guys. Daripada kalian isi 'kekosongan' itu dengan stalking your x-girlfriend/boyfriend, nonton TV or gaming, mending kalian melakukan hal-hal yang sedikit lebih berguna dibandingkan dengan hal-hal yang gue sebutin di atas. Syukur-syukur ke arah hal yang semakin mengedeketin kalian apa yang menjadi dicita-citakan.

The least not last, gue bakalan kasih tahu satu puisi di bagian Prolog novel Remember You! ini, chekidot!

TIRAI TERBUKA
Seandainya pelupuk hati ini dapat dipelukmu
Alangkah sejatinya raga ini melepas teramat sakitnya kepergianmu
Menjerit penuh teriakkan
Hanya nama mu lah yang disebut
Seolah air melalap api, bukan api melalap kerinduan ini

Kau sebut aku luka lama
Bagian dari masa lalumu
Lalu mengapa hati ini memilihmu?
Bagaikan tombak masa depanku

Mimpi-mimpi malam itu menamparku sekali lagi
Menyadarkan jika hati ini masih memilihmu
Kau rela menjauh demi melupakanku
Lalu aku yang malang rela menantimu berhenti berlabuh lagi di sini

Seribu doa kupanjatkan
Mencoba meredam hati yang teramat marah
Bekas jahitan takkan pernah hilang
Namun kuyakin ada sedikit celah maaf mu untukku
Seseorang yang tetap mencintaimu di balik jarak dan waktu yang terus melaju

Aku mencintaimu
Aku mencintaimu
Aku mencintaimu, sayang
Wahai satu nama yang selalu kusebut namanya di dalam setiap do’a ku

Rima Solihat, Tangerang 9 September 2017
(Setelah malam dengan dua mimpi tentangmu)

Post a Comment

2 Comments

  1. Namun apa daya....
    Aku adalah serpihan masalalu mu yang kau anggap tak berharga...

    ReplyDelete

Show your respect with give me comment, please